BaraNusa Minta Presiden Pecat Erick Thoir dan Airlangga
POJOKPUBLIK.ID JAKARTA – Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) meminta agar Presiden Jokowi segera memecat Menteri Erick Thohir, dan Menko Perekomian Airlangga Hartarto, karena sudah tidak fokus dengan kinerjanya.
“Erick Thohir dan Airlangga harusnya dipecat karena fokusnya nyapres bukan fokus membangun negara,” kata Ketua Umum BaraNusa, Adi Kurniawan, Senin (19/12/2021).
Adi mengaku bahwa sebagai relawan Jokowi, pihaknya ingin sekali lagi meminta kepada presiden Jokowi untuk bersikap tegas kepada dua menteri itu karena meresahkan rakyat dan tidak profesional dalam menjalankan amanat presiden.
“Kegagalan Erick Thohir dan Airlangga sangat jelas dalam memimpin lembaga kementerian. Erick Thohir gagal menjadikan BUMN sebagai benteng perekonomian negara di tengah badai pendemi,” ujarnya.
Menurut dia, dimana banyak perusahaan BUMN bangkrut dan terlilit hutang seperti Garuda Indonesia, Perusahaan Gas Negara dan lain-lain.
“Begitu juga Airlangga, sebagai Koordinator bidang perekonomian beliau tidak mampu menggenjot ekonomi negara sejak masuk kabinet. Bisa bayangkan dimana tanggungjawab Airlangga disaat ekonomi negara merosot tajam,” tegasnya.
Baca juga : Erick Thohir Tunjuk Djoko Sarwono sebagai Direktur Keuangan, PT Barata Indonesia (Persero).
Selain itu, dia menyebut adanya kepentingan lainnya yang dilakukan Erick Thohir melalui kakak kandung dari Erick Thohir yang bernama Boy Thohir yang diduga telah memanfaatkan BUMN sebagai alat bisnis.
“Belum lagi, kakak kandung dari Erick Thohir yang bernama Boy Thohir yang diduga telah memanfaatkan BUMN sebagai alat bisnis pribadi,” tegasnya.
“Kami rasa, sudah saatnya presiden Jokowi bersikap tegas dan segera memecat kedua menteri itu demi profesionalisme kerja dalam menuju akhir masa jabatan,” paparnya.
Di akhir masa jabatannya, kata dia, Jokowi harus mampu memberikan kepuasan yang tak terkira kepada rakyat serta dalam mewariskan sesuatu yang dapat dikenang baik sepanjang masa oleh seluruh rakyat Indonesia.
” Jangan sampai nama baik presiden rusak akibat perilaku kedua menteri tersebut,” bebernya.