POJOKPUBLIK.ID Lebak – Iin Marlina, tercatat sebagai calon kepala desa (cakades) Cibuah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak tahun 2021 Nomor Urut 3. Perempuan yang kerap dipanggil Iin itu, merasa terpanggil untuk berkontribusi terhadap pembangunan didesnya.
Iin menjelaskan, seandainya masyarakat yang ada di Desa Cibuah memberikan kepercayaan terhadap dia untuk memimpin Cibuah. Tentu kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat akan ia maksimakan untuk kepentingan warga.
“Saya mempunyai niat baik untuk mengabdikan dan mewakafkan diri untuk masyarakat Cibuah terutama mendorong agar partisipasi warga dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.”ucap Iin usai menyampaikan visi dan misi beberapa hari yang lalu di Warunggunung.
Iin menyadari, bahwa keberhasilan dalam program kerja di masyarakat tak bisa diukur oleh janji-janji atau kata-kata yang bersifat umum. Menurut Iin, semua itu tentu harus dilandasi oleh sebuah pemikiran atau konsep kerja yang terukur. Kata Iin yang paling penting ialah seperti apa cara mengimplementasikan program-programnya.
“Dalam pembangunan suatu desa, tentu keterlibatan seluruh warga cibuah itu penting. Makanya saya akan selalu berkeliling dari kampung ke kampung agar mengetahui persoalan-persoalan warga. Sehingga pembangunan yang akan dilakukan bisa sesuai dengan kepentingan yang mereka butuhkan.”tutur Iin dengan nada optimis.
Iin menyebut, perjuangan yang ingin dia wujudkan tentu tak mudah. Sebab, kata Iin, ia harus berkompetisi dengan cakades yang didukung oleh petahana. Namun, bagi Iin, perhelatan Pemilihan Kepala Desa di tempatnya bukan menjadi pertarungan hidup atau mati. Kata Iin, momentum tersebut ajang mencari pemimpin dan juga beribadah agar bisa bermanfaat untuk orang banyak.
“Tujuanya, jelas bagi saya untuk beribadah, saya juga menyatakan siap menang atau kalah di Pilkades Desa Cibuah, Warunggunung.”ujar Iin dengan suara lantang.
Iin menyebut, dirinya tak pernah terpikirkan untuk mencalonkan diri sebagai cakades. Watu itu, ia hanya ingin fokus menjalankan kegiatan sosialnya sebagai Kader Posyandu, kegiatan yang ia geluti beberapa tahun yang lalu.
Setelah tahapan pilkades bergulir, mulai ada isu yang menghembuskan bahwa warga ingin mendorong dia agar berkontestasi di Pilkades. Namun, Iin saat itu tak terlalu memperhatikan konstelasi politik di desanya.
Kata Iin, beberapa bulan sebelum pendaftaran cakades dibuka, belum ada figur yang mengemuka. Menyusul adanya kondisi itu kabar warga akan mendukung Iin semakin menguat.
Hingga suatu ketika kelompok warga mengutarakan dukungan secara langsung kepada Iin. Namun, Iin tak begitu saja memberi jawaban. Dia hanya mengatakan akan memenuhi dorongan jika orang tua memberi restu.
“Melihat dorongan warga yang sangat besar orang tua saya memberi restu. Padahal, waktu masih hanya isu saya mau didorong warga buat nyalon, bapak-ibu tak membolehkan saya maju. Saya diminta fokus saja sebaagai Ibu Rumah Tangga dan Kader Posyandu. Setelah mendapat restu, lalu mendaftar cakades,”ujar Iin.
Selain karena mendapat restu orang tua, dia memenuhi dorongan warga karena mereka menginginkan perubahan di desa Cibuah. Bahkan, beberapa tokoh di Banten seperti Ki Buya Sujana Karis terang-terangan turut mendukung agar Iin maju di Pilkades Cibuah. Dia pun akhirnya tergerak.
Kemudian, Iin merumuskan program yang dinilainya bisa langsung menyentuh masyarakat, seperti salah satu contoh ialah pembangunan desa lewat partisipasi seluruh warga dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Cibuah.
Program itu lah yang ditawarkan kepada warga. “Alhamdulillah program-program saya disambut baik,” imbuh Iin. (Mul/Red)