Pojokpublik.id Gorontalo – Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Gorontalo Kombes Pol. Agus Nugroho, SIK.,MH, didampingi Kabag Dalpers dan Pamen lulusan Sespimmen hadir ke Gedung Rektorat UNG mewakili Kapolda Irjen Pol. Helmy Santika, SH.,SIK.,M.Si. guna melakukan pembahasan kurikulum pembelajaran kearifan lokal Gorontalo yang nantinya akan diberikan kepada personel Polri yang baru lulus baik lulusan Akpol, Sespimmen dan juga siswa SPN yang sedang melaksanakan pendidikan di SPN.
Sementara itu peserta pembahasan dari Kampus UNG antara lain Rektor UNG, Warek I, Tim perumus kurikulum pembelajaran kearifan lokal Gorontalo yang terdiri dari dosen UNG
Karo SDM Agus dalam penyampaiannya mengatakan bahwa Sekolah Kearifan Lokal akan menjadi bekal bagi personel jajaran Polda Gorontalo dalam menunjang tugas pokok fungsi Polri dalam memelihara Kamtibmas, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta penegakkan hukum.
“Di Polda Gorontalo kami selalu mendengungkan Moodelo Ayuwa atau teladan kepada junior-junior kami untuk mengangkat kearifan lokal yang ada di sini,” jelasnya.
Baca juga : Polda Gorontalo Kembali Gelar Doa Untuk Korban Kanjuruhan
Agus berharap kiranya kegiatan pembelajaran kearifan lokal bagi anggota Polri ini bisa dilaksanakan antara 3(tiga) sampai dengan 5 (lima) hari kerja.
“Dimohon apabila berkenan kegiatan ini dapat dilaksanakan antara tiga sampai dengan lima hari kerja, dengan sistem dan tempat pembelajaran diserahkan kepada pihak UNG,”Imbuhnya.
Sementara itu Rektor UNG Dr. Ir Eduart Wolok, ST., MT mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran kearifan lokal Gorontalo bagi personel Polri merupakan terobosan Kapolda Gorontalo.
“ Kami sangat mengapresiasi atas terlaksananya Mou antara Universitas Negeri Gorontalo dengan Polda Gorontalo serta ide gagasan Kapolda atas kegiatan pembelajaran kearifan lokal bagi personel Polda Gorontalo. Penyesuaian pemahaman soal kearifan lokal menjadi penting dikarenakan persepsi masyarakat yang berbeda di tiap daerah,”Terangnya.
Ia katakan ketika persepsi masyarakat disikapi dengan pola yang berbeda atau secara normatif semata maka akan semakin rumit, sehingga pemahaman akan kearifan lokal menjadi penting
“Dengan memahami kearifan lokal dan memiliki pengetahuan, peserta Sekolah Kearifan Lokal bagi anggota Polri diharapkan peserta akan dapat beradaptasi dengan budaya Gorontalo. Program ini sangat bagus, mudah-mudahan dapat menjadi , baseline dari akulturasi anggota Polri dengan masyarakat lokal,”Ujarnya.
Ia juga berharap program ini akan menjadi contoh bagi tempat lain.
“Kami berharap program ini nantinya bisa dilaporkan ke menteri pendidikan dan Kapolri sehingga dapat menjadi percontohan bagi universitas lain dan seluruh Polda ,”Imbuhnya.