Nasional

Loyalis Andika Perkasa Sudah Saatnya Bangsa Indonesia Lepaa Dari Dendam Masa Lalu

×

Loyalis Andika Perkasa Sudah Saatnya Bangsa Indonesia Lepaa Dari Dendam Masa Lalu

Sebarkan artikel ini
Loyalis Andika Perkasa Sudah Saatnya Bangsa Indonesia Lepaa Dari Dendam Masa Lalu I PojokPublik

POJOKPUBLIK.ID – Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma’arif menanggapi pernyataan terbaru Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan PKI menjadi anggota TNI.

“Semoga rakyat makin sadar kalau PKI atau Komunis itu ada dan bangkit bahkan sangat kuat, diduga sudah ada di sekitar kekuasaan,” ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/03/22).

Ustaz Slamet heran atas pernyataan Panglima Jenderal Andika karena hingga saat ini TAP MPRS XXV/1965 belum dicabut.

“Apa Panglima lupa TAP MPRS 26 tahun 1965 tentang larangan PKI belum dicabut? Apa ada jaminan anak keturunan tidak berideologi komunis? Karena faktanya banyak anak keturunan yang terlihat membangkitkan ideologi dan paham PKI,” tegas Slamet.

Daripada membolehkan keturunan PKI menjadi anggota TNI, sambung Slamet, Jenderal Andika diminta untuk fokus mengatasi dan memberantas teroris KKB di Papua yang terus memakan korban dari pihak TNI-Polri.

“Saran saya kepada Panglima TNI sekarang fokus aja kerahkan kekuatan TNI untuk tindak teroris KKB di Papua,” pungkas Slamet.

Baca juga : Bara API Banten Deklarasi Dukung Andika Presiden 2024

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Nasional Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (Bara API), Adi Kurniawan menilai apa yang disampaikan Slamet Ma’arif selalu berlebihan. Bahkan, dirinya heran dengan PA 212 yang selalu memainkan isu komunis.

“Sementara mereka tidak ingin isu terorisme dibesar-besarkan apalagi sedikit-sedikit teriaknya selalu dengan bahasa kriminalisasi ulama dan memusuhi umat Islam,” ujar Adi Kurniawan lewat keterangan tertulis pada Kamis (31/03/22).

Ketua Umum BaraNusa ini menegaskan sudah saatnya bangsa ini mengakhiri politik identitas. Menurutnya, politik identitas tersebut hanya membawa bangsa ini pada perpecahan.

“Sudah saatnya isu-isu yang mengarah pada perpecahan tersebut diakhiri. Kita harus segera lakukan rekonsiliasi. Hapuskan dendam masa lalu. Mari bergandengan mewujudkan masa depan,” kata Adi.

Lebih lanjut Adi mengatakan keputusan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang merevisi syarat seleksi prajurit yang membolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) mendaftar sudah tepat. Pihaknya bahkan mendukung penuh keputusan tersebut demi mereformasi kebijakan di tubuh TNI.

“Artinya, telah terjadi sebuah kemajuan. Kami dukung penuh keputusan Panglima. Bangsa ini memang membutuhkan perubahan pada tubuh TNI. Semoga beliau dilancarkan sampai duduk menjadi RI 1,” tandasnya.