Pojokpublik.id Jakarta – Koordinator Pengajar Praktik Jakarta Timur, Siti Khoiriyah M.Pd berharap Program Guru Penggerak Angkatan 5 DKI Jakarta membawa perubahan pada dunia pendidikan khusunya di Wilayah DKI Jakarta.
“Fasilitator, Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak yang merupakan aktor pada Program pendidikan Guru Penggerak diharapkan mampu membawa perubahan pada Dunia Pendidikan,”kata koordinator Pengajar Praktik Jakarta Timur, dari SMAN 105, Siti Khoiriyah M.Pd saat dihubungi wartawan, Selasa (20/12).
Menurut Siti Khoiriyah untuk merealisasikan hal tersebut, seluruh peserta Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) harus meningkatkan kompetensi.
“Calon guru penggerak sebagai pemimpin pembelajar yang bisa mengimplementasi pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran yang berpusat pada murid,”tegasnya.
Terkait kegiatan lokakarya PGP diikuti sebanyak 172 Calon Guru Penggerak dari Jakarta Timur di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, guru Matematika yang dikenal dekat dengan seluruh siswa-siswi ini berharap komunikasi dengan seluruh peserta tetap terjalin demi kemajuan dunia pendidikan
“Saya berharap walaupun PPGP Angkatan 5 DKI Jakarta sudah selesai, namun silaturahmi para Aktor PPGP Angakatan 5 DKI Jakarta agar tetap terjalin dengan baik. Saya berharap fasilitator, pengajar Praktik dan Guru penggerak tetap berkolaborasi dan bersinergi untuk keberlanjutan Komunitas Praktisi,”pungkasnya.
Sebelumnya Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta wilayah Jakarta menggelar Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Tidak tanggung-tanggung lokakarya PGP diikuti sebanyak 172 Calon Guru Penggerak dari Jakarta Timur di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Selasa (20/12).
Adapun lokakarya yang diikuti Guru Penggerak, sambungnya, merupakan tindaklanjut yang sebelumnya mereka ikuti pelatihan selama 6 bulan. Untuk kali ini yakni episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) bersama seluruh BBGP/BGP semua provinsi di Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas guru penggerak harus melalui
proses pendidikan di sekolah yang akan menggerakkan seluruh ekosistem sekolah untuk mendukung proses dan hasil belajar murid.
Termasuk lanjutnya, hasil belajar murid tidak hanya dimaknai dengan nilai-nilai, tapi juga pada karakter dan sikap murid yang tertuang dalam profil pelajar Pancasila. PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi, belajar melalui tatap muka dan belajar mandiri selama 6 bulan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu (REN)