Tangerang

Viral Anak Yatim Gagal Masuk ke SMA Negeri 19

×

Viral Anak Yatim Gagal Masuk ke SMA Negeri 19

Sebarkan artikel ini
Viral Anak Yatim Gagal Masuk ke SMA Negeri 19 I PojokPublik

 

Pojokpublik.id, Kabupaten Tangerang – Berinisial R , (15), anak yatim anak dari Bapak S (Alm) yang tinggal di Jalan Raya Tobat Kampung Peuteuy RT 002 RW 001 Desa Tobat Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Gagal masuk di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 19 Kabupaten Tangerang saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), nilai akhir prestasi Non Akademik 5. Dirinya pun bingung, lantaran teman temannya bisa masuk di sekolah tersebut.

“Jarak rumah ke SMAN 19 Kabupaten Tangerang cuma 1,5 kilometer, terus ada tetangga yang dekat rumah sudah diterima di sana, tapi saya doang yang enggak. Kalau mereka masuk, saya juga masuk seharusnya,” ujar orang tua J, Jum’at, 14 Juli 2023.

J orang tua R menjelaskan,
Sebenarnya R ini ayahnya sudah meninggal, dan ikut bapak walon , usahanya cuma hanya jualan bubur ayam dan tempat tinggal sekarang juga posisinya menumpang. Kalau dibilang, dia itu enggak punya tempat tinggal. Jadi, kalau ke SMAN 19 Kabupaten Tangerang kan biaya sekolah negeri terjangkau. Ke swasta enggak sanggup,” jelasnya.

R, pun mempertanyakan, lolosnya siswa lain yang rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal R, yang menjadi pertimbangan dirinya mengajukan surat permohonan kepada pihak SMA negeri 19 Kabupaten Tangerang agar kiranya bisa menerima dan menjadi siswi SMA negeri 19 Kabupaten Tangerang tersebut karena sekolah tersebut, merupakan sekolah yang termasuk dekat dengan rumah saya di samping biaya juga bisa terjangkau,” ucap R.

“Kalau tidak diterima karena nilai akhir prestasi Non Akademik 5., kenapa tetangganya R diterima di SMAN 19 Kabupaten Tangerang” ucapnya.

kami awak media mencoba dan konfirmasi kepada pihak SMA 19 Kabupaten Tangerang terkait anak yatim ini, kenapa tidak di terima ,tapi kepsek tidak ada di tempat, terus kami coba nemuin ketua PPDB Suhaemi, orangnya ada tapi menghilang seolah olah ga mau kami temuin ,ada apa ini, padahal kami datang dengan baik baik, kami berharap pihak sekolah SMAN 19 ada hati nurani, karena yang kami bawa ini anak yatim, bukan kah pemerintah memprioritaskan anak yatim, tapi ini mana seolah olah mengabaikannya.

(Irsyad)