Nasional

Sekjen Kemendagri Ajak Persatuan Pensiunan Indonesia Bantu Pemerintah Cegah Potensi Konflik Horizontal

×

Sekjen Kemendagri Ajak Persatuan Pensiunan Indonesia Bantu Pemerintah Cegah Potensi Konflik Horizontal

Sebarkan artikel ini
Sekjen Kemendagri Ajak Persatuan Pensiunan Indonesia Bantu Pemerintah Cegah Potensi Konflik Horizontal I PojokPublik

POJOKPUBLIK.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengajak para Pengurus Persatuan Pensiunan Indonesia agar membantu pemerintah mencegah potensi terjadinya konflik horizontal.

Hal ini terutama mengingat situasi saat ini yang semakin dekat dengan tahun politik.

Situasi tersebut diyakini berpotensi meningkatkan afiliasi organisasi kemasyarakatan dan terjadinya konflik horizontal di lingkup masyarakat.

Baca juga: Kunjungan Ke Bandung, Presiden Jokowi Bagikan Bantuan Sosial di Pasar Cicaheum

“Pak Menteri (Mendagri) hanya ada satu pesan, bahwa menjelang tahun politik 2024 nanti semua kekuatan bangsa diharapkan dapat membantu pemerintah menyukseskan dan kemudian meningkatkan partisipasi politik rakyat,” terang Suhajar dalam sambutannya mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada acara Pengukuhan Pengurus Persatuan Pensiunan Indonesia Periode 2022-2027 di Ruang Asmat, Mandiri Club, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2022).

Dalam kesempatan itu, Suhajar menyampaikan terima kasih kepada para pensiunan yang telah berdedikasi selama menjalankan tugas dinas.

Sebagai generasi penerus Pegawai Negeri Sipil (PNS), pihaknya berkomitmen menyempurnakan tugas-tugas yang telah dikerjakan. Atas nama pemerintah, Suhajar juga menyampaikan permohonan maaf, bila dalam melayani para pensiunan masih terdapat ketidaksempurnaan.

Dirinya berharap, para pensiunan dapat terus membantu pemerintah dalam menyempurnakan pelayanan yang ada.

Selain itu, diharapkan pula agar berbagai pihak dapat memberikan masukan terhadap birokrasi agar kinerja pelayanannya semakin baik.

Di sisi lain, dia mengungkapkan sistem birokrasi yang dijalankan saat ini telah berubah dibanding masa terdahulu.

Saat ini, jabatan-jabatan struktural semakin berkurang dan berganti menjadi jabatan fungsional.

Hal itu, terang Suhajar, merupakan implementasi dari new public services menuju dynamic government. Sistem birokrasi tersebut berkaitan dengan revolusi digital berbasis internet dan revolusi industri 4.0.

“Hari ini kita menyaksikan itu mulai terjadi. Inilah perubahan-perubahan yang sedang kami jalani di dalam organisasi pemerintahan hari ini menuju ke dynamic government,” tandasnya.

(Nanda/puspen)