Pojokpublik.id Lebak – Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menyatakan sikap keras terhadap DPRD Kabupaten Lebak yang tidak menanggapi surat resmi permohonan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Akibat sikap bungkam tersebut, IMALA memastikan akan menggelar aksi turun ke jalan dan menggeruduk Kantor DPRD serta Polres Lebak dalam waktu dekat.
Ketua II Pengurus Pusat IMALA Bidang Hubungan Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat, Sapnudi, menyebut langkah DPRD yang tidak merespons surat resmi dari pihaknya sebagai bentuk pelecehan terhadap aspirasi mahasiswa dan rakyat Lebak.
“Kami sudah melayangkan surat secara resmi. Tapi sampai hari ini tidak ada satu pun tanggapan. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi bukti bahwa DPRD Lebak telah kehilangan kepekaan terhadap aspirasi publik,” tegas Sapnudi, Senin (6/10/2025).
Sapnudi menegaskan bahwa IMALA tidak akan menunggu lebih lama. Pihaknya sudah menyiapkan gelombang aksi besar sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap acuh DPRD.
“IMALA tidak akan diam. Kami akan geruduk DPRD dan Polres Lebak. Ini konsekuensi dari sikap lembaga yang menutup mata terhadap permasalahan rakyat. Kami turun bukan untuk basa-basi, tapi untuk menggugat kelalaian mereka,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa diamnya DPRD menunjukkan lemahnya fungsi pengawasan terhadap berbagai persoalan daerah yang kini semakin mengkhawatirkan.
“Lihat tambang ilegal yang masih marak, lihat penegakan hukum yang lemah, lihat pelayanan publik yang buruk semua itu tidak diawasi dengan serius. DPRD seolah tidak punya taring, dan ketika mahasiswa mencoba bicara, malah diabaikan,” tambahnya dengan nada tegas.
Sapnudi menegaskan bahwa aksi IMALA nanti bukan sekadar simbol kemarahan, melainkan panggilan moral untuk membangunkan lembaga daerah agar kembali berpihak pada rakyat.
“Kami akan datang dengan tuntutan yang jelas: DPRD harus bertanggung jawab. Mereka harus sadar bahwa jabatan publik bukan tempat untuk duduk diam dan menikmati fasilitas, tapi untuk bekerja dan mendengar suara rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP IMALA, Ridwanul Maknunan, mendukung penuh langkah yang diambil jajarannya. Ia menyebut sikap DPRD yang tak menanggapi surat mahasiswa sebagai tindakan yang mencoreng kehormatan lembaga perwakilan rakyat.
“DPRD telah menutup pintu komunikasi dan itu kesalahan fatal. Kami mendukung langkah Sapnudi dan seluruh kader IMALA untuk mengingatkan bahwa kekuasaan harus disertai tanggung jawab,” ucap Ridwanul Maknunan singkat.