Pojokpublik.id JAKARTA – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai ramainya pemberitaan soal dukungan Ikatan Keluarga Besar Pemuda Tegal Bersatu terhadap Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menjadi calon Presiden 2029 sebagai fenomena politik yang tidak lazim dari sisi waktu.
Menurut Lucius, dinamika menuju pemilihan presiden biasanya mulai menghangat sekitar dua tahun menjelang pemungutan suara, sementara penetapan calon presiden baru jelas menjelang pendaftaran resmi.
“Ini mengejutkan saja, karena tiba-tiba kita sudah mulai berbicara tentang pilpres 2029, enggak biasanya begitu,” ujar Lucius, peneliti Formappi pada Kamis (7/11/2025).
Ia menilai munculnya dukungan terhadap Sufmi Dasco bisa dibaca sebagai upaya Testing The Water dari kelompok tertentu atau bahkan sebagai manuver untuk mengalihkan Publik dari isu lain.
“Apapun itu, yang jelas siapapun berhak mendukung atau didukung menjadi Capres. Pada akhirnya Parpol yang menentukan siapa Capres sesungguhnya, dan itu pun tidak bisa hanya satu Parpol, biasanya butuh Koalisi,” katanya
Terkait posisi Sufmi Dasco sebagai elite Gerindra, Lucius menekankan bahwa dinamika Partai tetap menjadi faktor penentu utama.
“Walau Dia elite Gerindra, tetapi kan masih ada posisinya lebih tinggi, yaitu Prabowo. Emang Pak Prabowo sudah tak mau dua periode? atau, jangan-jangan wacana dukungan ini untuk menghadap-hadapkan Dasco dan Pak Prabowo? Entahlah,” lanjutnya
Lucius menyimpulkan bahwa Publik tidak perlu terlalu tegang menyikapi fenomena semacam ini.
“Ya, kita nikmati sajalah isu-isi seperti ini. Lumayan buat rileks,” pungkasnya
