NasionalDaerah

Satu Padu Dalam Musyawarah Reboan di Klaten

Avatar photo
×

Satu Padu Dalam Musyawarah Reboan di Klaten

Sebarkan artikel ini
klaten
Klaten

Forum diskusi antar warga atau Musyawarah Reboan semakin menyemarakkan sudut-sudut desa di nusantara.

Musyawarah Reboan yang merupakan ruang guyub di tingkat masyarakat, seolah menjadi benteng penjaga kearifan lokal dimana budaya guyub saat ini terkikis modernisasi.

Kegiatan Reboan ini disadari dalam prosesnya memurnikan nilai demokrasi yang selama ini terdistorsi. Sehingga masyarakat pada umumnya memandang demokrasi hanya sebatas berbicara politik saja.

Padahal budaya guyub nusantara hakekatnya turut menjadi pemecah masalah yang ada pada masyarakat  Sehingga setiap individu tidak merasa terasing dan tercerabut dari akar sosialnya

Budaya guyub ini juga berlangsung di kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) kecamatan Juwiring turut melakukan kegiatan pembasisan relawan tingkat desa.

Sekitar 70 orang peserta Musyawarah Reboan SKI Kecamatan Juwiring hadir membahas berbagai tema.

“Mulai dari taktik memenangkan Anies Baswedan dan partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) hingga persoalan di sekitar warga. Semangat perubahan semakin bergelora di wilayah kami,“ kata Ketua SKI Klaten, Samidi.

Selain itu, Ketua SKI Kecamatan Juwiring Slamet Sangaji, yang juga merupakan tokoh masyarakat Juwiring memberikan arahan pemenangan Anies Baswedan dengan menetapkan relawan relawan di setiap titik tempat pemungutan suara TPS.

“Ini kali pertama kegiatan Reboan diselenggarakan di desa Mrisen. Kami amat menyambut baik dan bertekad menjalankannya berkesinambungan hingga di setiap TPS,” kata Jaka Samodra pengurus SKI Desa Mrisen.

Ketua SKI Jawa Tengah Azmi Majid saat tampil secara daring mengingatkan para agen perubahan untuk selalu menyampaikan rekam jejak Anies Baswedan.

Ia juga menyampaikan tujuan terselenggarakannya negara, yakni menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat. “Kita harus menjaga daya tahan, semangat pantang menyerah dan memenangkan perubahan Indonesia dengan bermartabat,” tutupnya.