Nusa Tenggara BaratPendidikan

Prodi Administrasi Publik UMMAT Gelar Kuliah Pakar Terkait Gender Dalam Tata Kelola Pemerintahan

Avatar of Redaksi
×

Prodi Administrasi Publik UMMAT Gelar Kuliah Pakar Terkait Gender Dalam Tata Kelola Pemerintahan

Sebarkan artikel ini
Prodi Administrasi Publik UMMAT Gelar Kuliah Pakar Terkait Gender Dalam Tata Kelola Pemerintahan I PojokPublik

Pojokpublik.id Mataram – Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtias Muhammadiyah Mataram (23-6-25) menggelar kuliah pakar dengan tema “Gender dalam Kebijakan Publik Mengurai Tantangan Partisipasi Perempuan Dalam Tata Kelola Pemerintahan”.
Acara yang berlangsung di Aula lantai tiga Fisipol UMMAT ini menghadirkan salah satu akademisi yang konsen dalam kajian gender yaitu Prof. Atun Wardatun, M.Ag, MA, Ph.D.
Dalam sambutan ketua panitia sekaligus ketua program studi administrasi publik Rahmad Hidayat, S.AP, M.AP, menyatakan bahwa, perhatian pada gender dan perempuan harus tetap disuarakan, terutama keterlibatan mereka dalam kebijakan publik dan tata kelola pemerintahan.
Tidak hanya sebatas amanat Undang-Undang, tetapi dalam implementasi nyata tambah Rahmad Hidayat
Kami berharap mahasiswa mampu merespon dinamika sosial secara kritis, dan kontributif dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan.
Dekan Fisipol UMMAT, Dr. Iwan Tanjung Sutarna, MPA, dalam sambutannya, topik gender ini perlu diperkenalkan kepada mahasiswa.
Mahasiswa perlu dibekali dengan perspektif kritis seperti dimensi gender sebagai subyek dalam studi administrasi publik.
Ruang partisipasi dalam siklus kebijakan publik harus terbuka dan bersifat inklusif.
Dan suatu kebanggan hari ini kita mendapatkan pencerahan dari pakarnya secara langsung tambah Iwan Tanjung Sutarna.
Kuliah pakar ini menghadirkan Prof. Atun, seorang akademisi yang mendalami studi Women’s and gender studies dari University of Northern IOWA, USA.
Beliau merupakan salah satu pakar yang tidak hanya menghasilkan tulisan ilmiah dengan topik gender, tapi secara nyata menggerakan komunitas perempuan dibeberapa daerah.
Prof Atun dalam materinya menyampaikan kondisi indeks demokrasi gender, tips dan agar aspek gender bisa diimplementasikan secara nyata dan lebih banyak perempuan yang terlibat dalam kebijakan publik dan lebih banyak perempuan yang bisa berkarir secara setara dengan laki-laki.