Pojokpublik.id Lebak – Suasana internal Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kabupaten Lebak tengah memanas. Hal itu dipicu oleh adanya pelaksanaan Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub) yang diinisiasi sejumlah kader.
Pihak DPC menilai kegiatan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Hal itu ditegaskan dalam rapat pleno DPC GMNI Lebak yang digelar pada Minggu, 14 September 2025. Forum resmi tersebut dihadiri enam dari sebelas pengurus, sehingga dianggap sah sesuai mekanisme organisasi.
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC GMNI Lebak, Faisal Hidayatullah, dengan tegas menyatakan bahwa Konfercablub tersebut tidak memenuhi ketentuan konstitusi organisasi.
“Konfercablub ini jelas tidak sah. Tidak ada persetujuan minimal 2/3 DPK definitif, hanya 2 dari 2. Selain itu tidak ada alasan darurat organisasi. Justru terlihat ada kepentingan pribadi dari oknum yang haus kekuasaan,” tegas Faisal.
Menurut Faisal, pleno tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting. Salah satunya adalah menyatakan bahwa Konfercablub ilegal karena setiap dinamika organisasi seharusnya diselesaikan melalui jalur konstitusional.
Selain itu, pleno juga memutuskan sanksi tegas berupa pemecatan terhadap empat kader yang dinilai melanggar aturan organisasi. Mereka adalah Musail Waedurat (Wakabid Kaderisasi), Fatur Rizal Nuralif (Sekretaris DPC), Wildanudin (Wakabid Politik), dan Risma Adeliana (Wakabid Kesarinahan).
“Keputusan yang diambil dalam pleno adalah menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap empat kader yang dianggap melanggar garis organisasi,” kata Faisal.
Ia menegaskan bahwa seluruh kader GMNI di Lebak harus tetap solid, fokus pada proses kaderisasi, dan tidak mudah terprovokasi oleh manuver segelintir pihak.
“Kalau benar-benar menghayati Marhaenisme, kepentingan pribadi tidak akan dikedepankan di atas aturan organisasi. Konstitusi jangan dilanggar hanya karena ambisi,” ujarnya.
DPC GMNI Lebak juga menekankan bahwa dinamika internal harus dijadikan pembelajaran agar kader semakin matang dalam berorganisasi.
“Solid bergerak, tegak lurus pada Marhaenisme,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dikeluarkan DPC GMNI Lebak usai pleno.














