Daerah

PDAM Lebak Disorot: Warga Bayar Tagihan, Air Tak Pernah Mengalir

David
×

PDAM Lebak Disorot: Warga Bayar Tagihan, Air Tak Pernah Mengalir

Sebarkan artikel ini
PDAM Lebak Disorot: Warga Bayar Tagihan, Air Tak Pernah Mengalir I PojokPublik
Keterangan foto: Sutek, Warga Desa Warunggunung, Kabupaten Lebak, Selasa (30/12/2025).

Pojokpublik.id Lebak – Warga Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengeluhkan buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lebak.

Pasalnya, suplai air PDAM ke rumah warga telah tidak mengalir selama hampir tiga minggu, bahkan mendekati satu bulan, tanpa kejelasan dan pemberitahuan resmi dari pihak PDAM.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh sejumlah warga yang terdampak, khususnya pelanggan PDAM yang berada di RT 04 dan RT 05 RW 02 Desa Warunggunung. Hingga kini, krisis air bersih tersebut masih berlangsung dan sangat mengganggu aktivitas serta kebutuhan dasar masyarakat.

Sutek, salah satu warga Warunggunung sekaligus konsumen PDAM, mengaku sangat dirugikan atas kondisi tersebut. Ia menilai PDAM Lebak telah lalai menjalankan tanggung jawabnya sebagai penyedia layanan publik.

“Air PDAM jalur Warunggunung kalau dikucurkan tidak mau keluar. Kondisinya seperti musim kemarau panjang, hampir satu bulan air tidak mengalir. Parahnya, tidak ada kabar atau penjelasan apa pun dari pihak PDAM,” ungkap Sutek kepada wartawan melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (30/12/2025).

Menurutnya, situasi ini sangat tidak adil bagi pelanggan. Sebab, meskipun air tidak mengalir, kewajiban pembayaran tagihan tetap dibebankan kepada konsumen setiap bulan.

“Setiap bulan kami tetap bayar PDAM, tapi airnya tidak mengalir. Ini kan tidak masuk akal. Mana tanggung jawab PDAM Kabupaten Lebak? Jangan mau dibayarnya saja, tapi pelayanannya nol,” tegasnya.

Sutek juga menyesalkan sikap PDAM yang dinilainya tidak memiliki empati terhadap kondisi masyarakat yang sedang kesulitan air bersih.

“Kalau memang ada kerusakan atau gangguan, seharusnya ada pemberitahuan ke konsumen. Jangan diam saja. Sudah hampir sebulan air tidak mengalir, tapi tidak ada kejelasan,” lanjutnya dengan nada kecewa.

Ia mengaku telah berupaya menyampaikan keluhan secara resmi kepada pihak PDAM. Salah satunya dengan menghubungi Fredi Ferdiansah, Kepala Bagian Perawatan PDAM Lebak, melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp.

Dalam balasan pesan tersebut, Fredi Ferdiansah menyatakan bahwa keluhan warga sudah dilaporkan ke Kepala Cabang. Namun, menurutnya, justru terjadi saling lempar tanggung jawab di internal PDAM.

“Sudah saya laporkan ke kepala cabang. Jawaban kepala cabang menyuruh lapor ke bagian perawatan, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan dari kepala bagian,” tulis Fredi Ferdiansah dalam pesan WhatsApp yang diterima warga.

Kondisi ini semakin memperkuat dugaan buruknya koordinasi dan lemahnya manajemen pelayanan di tubuh PDAM Lebak. Warga menilai PDAM gagal memberikan kepastian layanan, padahal air bersih merupakan kebutuhan vital masyarakat.

Sutek pun mendesak agar PDAM Lebak segera turun tangan dan memberikan solusi konkret.

“Saya minta PDAM segera cari solusi supaya air bisa mengalir normal. Konsumen sangat dirugikan. Masa sudah hampir 10 hari lebih air tidak mengalir, tapi tetap diminta bayar tagihan. Ini jelas tidak adil,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PDAM Kabupaten Lebak belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab gangguan, estimasi perbaikan, maupun kebijakan kompensasi bagi pelanggan terdampak.