Pojokpublik.id Serang, 29 April 2025 – Proses pegawai di RSUD Cilograng menuai sorotan dari Anggota DPRD Provinsi Banten Fraksi PPP-PSI, Musa Weliansyah. Ia mempertanyakan profesionalisme dan transparansi panitia seleksi setelah ditemukannya dua peserta dengan skor akhir yang identik dalam formasi bidan terampil.
Dua peserta yang dimaksud adalah Yulfya Andany dan Sulistia Aprianti, yang masing-masing meraih nilai awal 288 dan akhir 463 jadi sama terang Musa, Namun yang lolos Yulfya Andany terangn Politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut. Bahkan sampai saat ini belum ada penjelasan resmi dari panitia seleksi terkait mekanisme penentuan kelulusan apabila peserta memperoleh nilai yang sama.
“Panitia seleksi seharusnya menjelaskan secara tegas dan transparan dalam surat edaran resmi bagaimana penentuan kelulusan dilakukan jika ada nilai yang sama. Ini menyangkut keadilan bagi peserta dan kepercayaan publik terhadap proses seleksi,” ujar Musa Weliansyah, Selasa (29/4).
Menurut Musa, tidak adanya aturan tertulis dalam dokumen resmi rekrutmen terkait kondisi nilai kembar membuka celah terhadap spekulasi dan potensi kecurigaan atau penilaian yang subyektif. Ia menegaskan bahwa BKD Prov Banten dan BKN sebagai lembaga pelayanan publik yang dipercaya untuk melakukan seleksi calon pegawai BLUD RSUD Cilograng dan Labuan harus menjadi contoh dalam pelaksanaan sistem yang profesional dan akuntabel.
“Negara sedang berupaya memperkuat sistem pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Proses rekrutmen seperti ini seharusnya mencerminkan semangat tersebut, bukan malah menimbulkan pertanyaan di publik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Musa mengungkapkan bahwa dirinya telah mencoba menghubungi ketua panitia seleksi melalui pesan WhatsApp untuk meminta klarifikasi, namun hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan yang diberikan.