POJOKPUBLIK.ID Jakarta – Terjadinya bentrokan antar karyawan PT. GNI (Gunbuster Nickel Industri) Morowali hingga merenggut nyawa 1 orang WNI dan 1 orang TKA pada hari Sabtu (14/01/2023). Insiden ini terjadi diduga karena tuntutan dari serikat buruh tidak terpenuhi oleh pihak manajemen perusahaan yang pada akhirnya menyebabkan tindakan mogok kerja hingga bentrokan antar karyawan.
Anggota DPR RI, Ongku Hasibuan menjelaskan bahwa lemahnya implementasi kebijakan ketenagakerjaan oleh manajemen perusahaan dan pemerintah setempat menjadi penyebab terjadinya bentrokan tersebut. Ia mengatakan insiden ini berpotensi terjadi di daerah lainnya juga akibat dari kelemahan tersebut.
Menurut Ongku proporsi perekrutan antara pekerja WNI dengan pekerja TKI harus dilakukan dengan cermat dan diawasi ketat. Keberadaan industri yang berdiri dalam suatu daerah harus berkontribusi bagi lingkungan sekitar baik dari aspek perekonomian, pendidikan, dan memperhatikan lingkungan.
Produksi nikel dari indonesia yang padahal hampir seluruhnya diekspor ke cina dinilai tidak memiliki manfaat setimpal bagi negara dan utamanya bagi masyarakat sekitarnya.
“Untuk apa kita membuka investasi asing besar-besaran kalau ternyata tetap membuat masyarakat di sekitarnya termarjinalkan?!” tegas Ongku.
Ongku berharap pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut dan lakukan pengawasan agar terulang di tempat lain.
“Atas insiden yang terjadi di PT. GNI Morowali, diharapkan sesegera mungkin Presiden melalui Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, dan kementerian terkait lainnya menjalankan pengawasan yang ketat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di bagian wilayah Indonesia lainnya. Karena Indonesia kaya dengan alamnya, maka harus makmur pulalah masyarakat di seluruh bagiannya”, ucapnya.