POJOKPUBLIK.ID TANGERANG – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Provinsi Banten Menyoroti dugaan keterlibatan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam pusaran Bisnis Alat Tes SWAB Polymerase Chain Reaction (PCR).
Menurut Ketua Umum DPD IMM Banten Ahmad Zunaedi Abdillah Menyayangkan keterlibatan pemerintah berbisnis dengan masyarakat ditengah kondisi perekonomian Indonesia keadaan terpuruk, Seharusnya fokus pemerintah adalah percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang merupakan hal yang utama dalam melewati krisis yang diakibatkan oleh pandemi covid-19.
Pandemi Covid-19 masih belum usai, penderitaan rakyat seolah tiada habisnya. Sejak kasus pertama diumumkan setidaknya sebanyak 1,3 juta orang sudah pernah terjangkit dan 35.000 orang telah meninggal dunia. Dampak di sektor ekonomi paling dirasakan oleh masyarakat Indonesia, sebelum pandemi melanda dunia jumlah penduduk miskin Indonesia berkisar 9,5%, data terbaru menunjukkan peningkatan yang signifikan yakni kisaran 15-17% penduduk Indonesia berada dalam garis kemiskinan.
Baca juga
Berbanding terbalik dengan penderitaan yang saat ini sedang dirasakan masyarakat Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 70,3 persen penyelenggara negara mengalami kenaikan harta kekayaan selama pandemi Covid-19.
Salah satu yang paling fantastis adalah harta kekayaan Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi(Marves) Luhut Binsar Panjaitan dengan kenaikan harta senilai Rp 67.747.603.287 dan berubah memiliki harta Rp 745.188.108.997 total penambahan kekayaan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan Rp 677.440.505.710 selama masa pandemi.
Lonjakan harta kekayaan yang fantastis ini memperkuat dugaan keterlibatan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam pusaran Bisnis Alat Tes SWAB Polymerase Chain Reaction (PCR) bersama dengan PT. Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Tidak tanggung-tanggung, 2 perusahaan yang berafiliasi langsung dengan Luhut yakni PT. Toba Sejahtra dan PT. Toba Bumi Energi tercatat mengantongi 242 lembar saham senilai Rpt. 242 juta di GSI.
Ditengah kondisi perekonomian bangsa yang tidak stabil, masyarakat menderita terdampak Covid-19. Ketua Umum DPD IMM Banten, Zun sapaan akrabnya, Mengecam pemerintah yang justru berbisnis dengan masyarakat, mengontrol penjualan alat kesehatan ditengah pandemi. Perjuangan tenaga medis dan seluruh relawan hingga masyarakat yang berkorban nyawa memerangi Covid-19 justru dihianati oleh pemerintah yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya dengan berbisnis alat Tes SWAB PCR.
Melihat buruknya kinerja Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan kami mendesak dan mengecam Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerjanya, yang kita nilai sangat buruk dan hanya memperkaya diri sendiri. Tidak boleh ada pejabat yang berbisnis dengan masyarkat terlebih di masa yang sulit seperti sekarang ini, sudah cukup berat penderitaan masyarakat terdampak pandemi, jangan khianati mereka dengan ulah tangan kotor para pemangku kebijakan. Tutup Zun.